Seorang ibu tua terkantuk-kantuk di tengah sesaknya bis Transjakarta.
Gurat yang menggelayut di sudut mata menggambarkan milyaran kerut tangis dan tawa yang disaksi dan dirasanya.
Tiba-tiba goyah bis membangunkannya.
Ia pun terkaget.
Seketika itu juga sebuah tangan menggenggamnya.
Hap!
Mungkin tidak berarti banyak.
Hanya untuk mengingatkan bahwa ia tidak sendiri, dan ia tidak berada di dalam mimpi.
Lalu ibu tua itu tertidur kembali,
dengan tangan yang menjulur dan mendekapnya.
Erat.
Hingga mimpi membawanya jauh ke lelap.
No comments:
Post a Comment